KAPEL SANTA MARIA RATU SURGA, KOMPLEKS KODAM JAYA, KALIDERES
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Sejalan dengan pertumbuhan kota Jakarta yang sangat pesat pada awal tahun 1970-an, terjadi penataan ulang kota termasuk ruislag Asrama Jaga Monyet Harmoni dan Satuan Korps Musik Kodam V Jaya di Jakarta Pusat. Sebagai gantinya, dibangun Perumahan dan Ksatrian di daerah Kalideres, yang dilengkapi dengan sarana rumah ibadah, berupa sebuah mesjid, sebuah gereja Katolik (kapel) dan sebuah gereja Kristen Protestan.
Saat itu Cengkareng masih merupakan Stasi dari Gereja Santa Maria Tak Bernoda – Paroki Tangerang. Kapel di kompleks Kodam V Jaya – Jl. Daan Mogot KM 17 Kalideres tersebut kemudian dijadikan sebagai pusat peribadatan dan kegiatan umat Stasi. Pada bulan Juli 1973, umat di kompleks Kodam Jaya tersebut berjumlah 13 Kepala Keluarga, sedangkan wilayah jangkauannya menyebar ke Asrama Brimob Kalideres, Wadas, Pinggir Rawa, Kampung Kojan, Rawa Lele dan Rawa Bokor. Kapel Kodam V Jaya yang diberi nama Kapel Santa Maria Ratu Surga pada tahun 1985 pernah digunakan untuk peribadatan selama Pekan Suci, karena umat saat itu mengalami kesulitan tempat yang layak dan memadai.
Dalam sejarahnya, di Kapel ini juga pernah diselenggarakan rapat antara pengurus Dewan Paroki Cengkareng dengan utusan umat dari Bojong Indah, yang kemudian memutuskan untuk menjadi Paroki sendiri, lepas dari Paroki Cengkareng pada tahun 1985. Seiring dengan perjalanan dan perkembangan Umat Paroki Cengkareng, Kapel yang usianya lebih tua dari Paroki Cengkareng ini lebih dikenal sebagai Kapel Wilayah III, dan terakhir Kapel Wilayah 32. Setelah Paroki Kalideres diresmikan oleh Bapa Uskup Agung Jakarta, Kapel Santa Maria Ratu Surga masuk ke dalam wilayah Paroki Kalideres, yaitu Wilayah 7. Umat di Wilayah 7 inilah yang kini menggunakan sekaligus bertanggungjawab atas pemeliharaan Kapel.
Kapel Santa Maria Ratu Surga berdiri di atas tanah seluas 25 x 30 m2 dan bangunan 10 x 15 m2, diberkati oleh Pastor Anton Mulder, SJ pada tahun 1973. Kepengurusan Kapel ini tadinya ditangani langsung oleh Ketua Lingkungan Sta. Maria Goretti (sejak 1973-1996). Setelah itu Kapel ditangani oleh Pengurus Wilayah hingga sekarang.
Dengan semangat solidaritas umat Lingkungan/Wilayah, Kapel kecil ini telah beberapa kali direnovasi, diperluas, dan dipercantik. Hasil kerja keras Pengurus Wilayah, Lingkungan, umat dan tokoh umat, serta dukungan donatur/simpatisan terlihat dengan dimulainya renovasi di bulan Maret 2003 yang meliputi penggantian atap asbes hingga keramik lantai dan pembenahan Gua Maria.
Di samping penyelenggaraan Perayaan Ekaristi, Kapel ini juga menjadi tempat berbagai kegiatan lainnya, seperti Ibadat Jalan Salib, pelajaran katekumen dewasa, latihan koor, dan doa Rosario di depan Gua Maria Ratu Surga pada bulan Mei dan Oktober.
(Sumber: Majalah Imakulata Edisi Perdana, Desember 2015, dengan penyelarasan seperlunya/Tim Redaksi Majalah Imakulata)