PATUNG PIETA DI RUANG DEVOSI GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA 

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Di samping gereja terdapat sebuah ruang devosi yang dapat menampung nyaman 30 orang.  Dalam ruang devosi ini terdapat replika patung Pieta karya maha agung aliran Renaissance dari pemahat terkenal dunia Michelangelo yang menciptakannya pada tahun 1499.  Patung terbuat dari fiber berukuran tinggi 1,7 meter mampu membawa yang menatapnya untuk merenung dan berefleksi.  BundaMaria yang memangku jasad Anaknya yang baru saja diturunkan dari salib.  Bunda Maria menatap Puteranya dengan dukacita mendalam namun tetap pasrah pada kehendak Bapa di surga.  Patung Pieta selalu mengingatkan kita pada salah satu gelar Bunda Maria: Bunda Dukacita.   

Gelar “Bunda Dukacita” diberikan kepada Bunda Maria dengan menitikberatkan pada sengsara dan dukacitanya yang luar biasa selama sengsara dan wafat Kristus. Menurut tradisi, sengsara Bunda Maria ini tidak terbatas hanya pada peristiwa-peristiwa sengsara dan wafat Kristus; melainkan meliputi “tujuh dukacita” Maria, seperti yang dinubuatkan Nabi Simeon yang memaklumkannya kepada Maria, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan  – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” (Lukas 2:34-35). Tujuh Dukacita Bunda Maria meliputi Nubuat Simeon, Pengungsian Keluarga Kudus ke Mesir; Kanak-kanak Yesus Hilang dan Diketemukan di Bait Allah; Bunda Maria Berjumpa dengan Yesus dalam Perjalanan-Nya ke Kalvari; Bunda Maria berdiri di kaki Salib ketika Yesus Disalibkan; Bunda Maria Memangku Jenasah Yesus setelah Ia Diturunkan dari Salib; dan kemudian Yesus Dimakamkan. Secara keseluruhan, nubuat Simeon bahwa sebilah pedang akan menembus hati Bunda Maria digenapi dalam peristiwa-peristiwa tersebut. Oleh sebab itu, Bunda Maria terkadang dilukiskan dengan hatinya terbuka dengan tujuh pedang menembusinya. Dan yang terpenting ialah bahwa setiap dukacita diterima Bunda Maria dengan gagah berani, dengan penuh kasih, dan dengan penuh kepercayaan, seperti digemakan dalam Fiat-nya, “Jadilah padaku menurut perkataan Tuhan,” yang diucapkannya pertama kali dalam peristiwa Kabar Sukacita. 

St. Bernardus (wafat tahun 1153) menulis, “Sungguh, ya Bunda Maria, sebilah pedang telah menembus hatimu…. Ia wafat secara jasmani oleh karena kasih yang jauh lebih besar daripada yang dapat dipahami manusia. Bunda-Nya wafat secara rohani oleh karena kasih seperti yang tak dapat dibandingkan selain dengan kasih-Nya.” (De duodecim praerogatativs BVM). 

Dengan menekankan belas kasihan Bunda Maria, Bapa Suci kita, Paus Yohanes Paulus II, mengingatkan umat beriman, “Bunda Maria yang Tersuci senantiasa menjadi penghibur yang penuh kasih bagi mereka yang mengalami berbagai penderitaan, baik fisik maupun moral, yang menyengsarakan serta menyiksa umat manusia. Ia memahami segala sengsara dan derita kita, sebab ia sendiri juga menderita, dari Betlehem hingga Kalvari. ‘Dan jiwa mereka pula akan ditembusi sebilah pedang.’ Bunda Maria adalah Bunda Rohani kita, dan seorang ibunda senantiasa memahami anak-anaknya serta menghibur dalam penderitaan mereka. Dengan demikian, Bunda Maria mengemban suatu misi istimewa untuk mencintai kita, misi yang diterimanya dari Yesus yang tergantung di Salib, untuk mencintai kita selalu dan senantiasa, dan untuk menyelamatkan kita! Lebih dari segalanya, Bunda Maria menghibur kita dengan menunjuk pada Dia Yang Tersalib dan Firdaus!” (1980). 

Dikutip dari sumber di bawah ini dengan penambahan paragraph awal. 

“Straight Answers: Mother of Sorrows” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2003 Arlington Catholic Herald.  All rights reserved; www.catholicherald.com 

Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald. 

 

(Sumber tulisan:  Buku Kenangan Pembangunan Gereja Santa Maria Imakulata, Panitia Peresmian dan Pemberkatan Gereja Santa Maria Imakulata, 2012) 

 

Share This